Lompat ke isi utama

Berita

Pencoblosan Makin Dekat, Bawaslu Pacitan Awasi Simulasi Pemungutan Suara di TPS

Agus Hariyanto, Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Pacitan Awasi Simulasi Pemungutan Suara

Agus Hariyanto, Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Pacitan Awasi Simulasi Pemungutan Suara

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan aplikasi Sirekap Pemilu 2024.Simulasi pemungutan dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) Dusun Jati Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung pada Rabu (24/1/2024) digelar dengan melibatkan PPS, KPPS dan pemilih sesungguhnya termasuk saksi dari partai politik. Dalam kesempatan tersebut, Bawaslu Pacitan turut hadir datang guna melihat simulasi tersebut.  

“Simulasi ini adalah simulasi kedua yang digelar di tingkat kabupaten menggunakan TPS, KPPS dan Pemilih sesungguhnya. Nanti akan disusul PPS lain untuk melakukan simulasi yang sama kurun waktu antara 25 sampai 29 Januari 2024,” terang Agus Susanto, Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Komisi Pemilihan Umum KPU.

Simulasi diikuti ratusan pemilih dengan menyediakan 233 surat suara untuk menggunakan hak pilihnya pada lima jenis surat suara pemilu yakni Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), anggota DPR RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan anggota DPRD Kabupaten.

Dengan simulasi tersebut diharapkan penyelenggara PPS dan PPK satu persepsi kemudian Parpol dan pemilih sudah menguasai tata cara mencoblos. Selain itu diharapkan bisa menginformasikan cara cara mencoblos dari simulasi tersebut kepada pemilih lainnya yang tidak ikut simulasi untuk tanggal 14 Februari 2024 berbondong bondong ke TPS mulai pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB. Sementara khusus untuk pemilih DPK datang ke TPS mulai pukul 12.00 sampai 13.00 WIB.

Ketua KPU Kabupaten Pacitan Sulis Setyorini menyampaikan simulasi tersebut merupakan bagian dari penyempurnaan dalam melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara serta untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya seluruh proses mulai dari pembukaan sampai selesai penghitungan suara diberikan salinan kepada para pihak kemudian kotak dikirimkan kembali ke TPS.

“Tentu dari proses simulasi yang kita laksanakan nanti akan ada evaluasi seperti, bagaimana KPPS sebaiknya bertugas terus kemudian proses pemilih dan proses secara umum. Sudah cukup bagus kalau menurut saya meihat simulasi ini cuma memang masih perlu ada pembenahan dan masih perlu penyempurnaan dari sisi teknis pelaksanaan,” katanya.

Agus Hariyanto Kordiv Pencegahan, Parmas dan humas Bawaslu Kabupaten Pacitan mengatakan dari apa yang dilihatnya dalam simulasi coblosan tersebut sudah cukup baik tapi ada beberapa hal yang memang perlu diperbaiki seperti ruangan atau bilik mencoblos tidak diperbolehkan ada orang dibelakangnya yang melihat jadi ruangan harus benar benar tertutup untuk menjaga kerahasiaan. Lebih lanjut, Agus menegasan kehadirannya untuk melihat potensi apa yang mungkin terjadi di hari pemungutan suara nanti sehingga masih ada waktu Bawaslu untuk evaluasi dari pelaksanaan simulasi ini.

Agus Haryanto mewanti-wanti potensi rawan saat coblosan salah satunya terkait daftar pemilih tambahan DPTb pemilih pindah memilih dengan beberapa alasan. DPTb ini menjadi rawan juga karena akan berakibat pemungutan suara ulang apabila DPTb harusnya dapat suara karena dia bukan orang lokal tapi kemudian oleh KPPS diberikan 3 atau bahkan 5 surat suara.

“Banyak ternyata masih harus kita evaluasi melihat dari simulasi coblosan ini sebagai tindakan pencegahan jika muncul banyak kesalahan pada hari coblosan 14 Februari 2024. Jika terjadi ketidaksesuaian atau tertukar ini harus kita carikan solusinya bareng bareng. Ini menjadi penting agar surat suara sah,” ucapnya. (Jie)