Lompat ke isi utama

Berita

Elya: Akuntabilitas Keuangan Adalah Cerminan Perubahan Perilaku

13

Kegiatan Peer Learning Penguatan Kelembagaan Vol. 8 dengan subtema Akuntabilitas Keuangan menjadi seri penutup dari delapan rangkaian kegiatan yang telah membahas berbagai tema strategis, mulai dari peningkatan kinerja kelembagaan, modernisasi birokrasi, hingga pelayanan informasi publik.

Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Elya Nurmala Dewi, menyampaikan bahwa pelaksanaan peer learning kali ini bertepatan dengan selesainya pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Timur terhadap Bawaslu Provinsi serta lima kabupaten/kota sampling.

“Akuntabilitas keuangan bukan hanya soal laporan di atas kertas, tetapi juga perubahan perilaku. Apa yang tertulis dalam laporan keuangan sejatinya mencerminkan sejauh mana kita sudah berubah menjadi lebih tertib dan bertanggung jawab,” ujar Elya.

Ia menambahkan, Bawaslu Jawa Timur terus berupaya mendorong tata kelola keuangan yang transparan dan modern melalui penerapan sistem pembayaran non-tunai (cashless). Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penggunaan kartu BBM dan voucher digital, meskipun diakui masih terdapat sejumlah kendala teknis di beberapa wilayah.

Selain itu, Elya juga mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap perubahan regulasi keuangan, termasuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Standar Biaya Masukan (SBM) yang diperbarui setiap tahun.

“Jangan bosan membaca PMK. Karena setiap tahun selalu ada perubahan, dan itu harus kita pahami agar tidak menjadi temuan berulang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Elya berharap Bawaslu Kota Blitar, yang menjadi pilot project pada kegiatan peer learning kali ini, dapat menjadi role model pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan.

“Setiap rupiah uang negara harus bisa dipertanggungjawabkan dengan jujur. Inilah wujud nyata komitmen kita terhadap integritas lembaga,” pungkasnya.