Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Pacitan Laksanakan Program Selasa Berkebaya, Tegaskan Komitmen pada Pelestarian Budaya dan Peran Perempuan dalam Demokrasi

pacitan

#SahabatBawaslu Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pacitan melaksanakan program “Selasa Berkebaya” sebagai bagian dari dukungan terhadap inisiatif Bawaslu Provinsi Jawa Timur dalam pelestarian budaya serta penguatan peran perempuan dalam pengawasan pemilu. Kegiatan ini menjadi simbolisasi peran penting perempuan dalam proses demokrasi sekaligus bentuk konkret penguatan identitas budaya di lingkungan kelembagaan.

Pacitan, 10 Juni 2025 – Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Kabupaten Pacitan menggelar program “Selasa Berkebaya” sebagai upaya untuk menegaskan komitmennya dalam pelestarian budaya serta mendukung peran perempuan dalam proses demokrasi. Kegiatan ini berlangsung setiap hari Selasa dengan mengajak seluruh pegawai Bawaslu untuk mengenakan kebaya, sebagai simbol kecintaan terhadap warisan budaya lokal serta upaya untuk memperkuat peran perempuan dalam dunia politik.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pacitan, Syamsul Arifin, mengungkapkan bahwa melalui program ini, Bawaslu berupaya memperkuat kesadaran akan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pemilu dan demokrasi, sekaligus melestarikan kebudayaan bangsa.

“Dengan mengenakan kebaya setiap hari Selasa, kami ingin mengingatkan pentingnya melestarikan budaya Indonesia, khususnya di Kabupaten Pacitan. Selain itu, kami juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih menghargai kontribusi perempuan dalam ranah politik dan demokrasi. Peran perempuan sangat penting dalam menciptakan iklim politik yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Syamsul 

“Melalui program ini, kami berharap dapat memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya peran perempuan dalam kehidupan politik dan pemerintahan. Kami juga ingin agar lebih banyak perempuan yang terlibat dalam proses pengawasan pemilu, agar demokrasi di Pacitan bisa lebih berdaya,” tutup Syamsul.

Program Selasa Berkebaya di Bawaslu Kabupaten Pacitan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi perempuan dalam dunia politik, sekaligus melestarikan kebudayaan tradisional yang menjadi ciri khas Indonesia.

Editor : Roni
Foto   : Roni