Bawaslu Pacitan Gandeng Himpunan Disabilitas Pacitan (HPDP) Wujudkan Demokrasi Pacitan Demokratis

Bertujuan untuk memberikan pendidikan dan wawasan politik juga memberikan ruang belajar terkait demokrasi kepada masyarakat disabilitas di Kabupaten Pacitan. Bawaslu Pacitan gelar Obsesi yakni Obrolan Seputar Demokrasi dengan tema Pengawasan Inklusif dan Aksesbilitas serta dirangkaikan dengan Penandatanganan MOU dengan Himpunan Penyandang Disabilitas Pacitan (HPDP). Minggu 7/02/2022 bertempat di Balai Desa Mentoro.

Bawaslu Pacitan menjalin kerjasama dengan HPDP  agar hubungan koordinasi antara Bawaslu Pacitan dengan masyarakat semakin lebih erat lagi. Sehingga terbangunnya kolaborasi yang baik antara Bawaslu dengan berbagai lapisan masyarakat agar terwujud pengawasan partisipatif yang masif dalam pelaksanaan pemilu serentak di tahun 2024 nanti.

Berty Stefanus, Ketua Bawaslu Pacitan sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh anggota HPDP yang telah berpartisipasi dan berkenan hadir yang rata-rata mereka berasal dari wilayah luar kecamatan Pacitan. “Harapan kami di Bawaslu semoga teman-teman HPDP ini nantinya dapat ikut berpartisipasi aktif sebagai pengawas partisipatif dalam pemilu serentak tahun 2024”, Tegas 

Dilain kesempatan Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Pacitan, Sulami menambahkan bahwa Jadi maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan Obsesi ini yaitu untuk mengenalkan lembaga Bawaslu, mensosialisasikan regulasi mengenai pemilu dan pemilihan serta mengajak HPDP berperan aktif untuk menjadi bagian dari pengawas partisipatif dalam pelaksanaan pengawasan tahapan di pemilu 2004 nanti. 

“Selain itu yang terpenting adalah untuk membangun kesadaran pencegahan, pengawasan dan penindakan pemilu serta mewujudkan pengawasan pemilu dan pemilihan tahun 2004 yang inklusif & aksesibilitas terhadap kelompok penyandang disabilitas”, Tegas Sulami.

Melalui kegiatan ini diharapkan apa yang menjadi impian warga Pacitan yaitu terciptanya demokrasi yang demokratis pemilu yang berintegritas tanpa di warnai kecurangan, hoax, isu SARA, ujaran kebencian dan politik uang itu akan terwujud.