Lompat ke isi utama

Berita

Siwaslu, Jatimmengawasi dan E-rekap adalah bukti keberhasilan pengawas di Kebonagung

Siwaslu, Jatimmengawasi dan E-rekap adalah bukti keberhasilan pengawas di Kebonagung

Perhelatan pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati pacitan 2020 yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 menyisakan sebuah kondisi menarik dikalangan para penyelenggara khususnya badan pengawas pemilu di wilayah kecamatan kebonagung. Tugas dan tanggung jawab yang begitu berat dipikul salah satunya oleh Petugas Pengawas Desa/Kelurahan dipundaknya untuk bisa mensukseskan terselenggaranya pemilihan yang demokratis, akuntabel, transparan dan berkualitas.

Sebagai upaya memenuhi tanggung jawab dan amanah tersebut para petugas penegak demokrasi rela berjibaku rasa lelah dan tenaga yang terkuras dilapangan dalam pengawasannya. Seolah mereka tidak merasakan kecapaian yang dihadapinya dikarenakan amanah dan jiwa demokrasi yang telah diucapkan pada waktu pelantikan demi mensukseskan pegelaran pemilihan pilkada bupati dan wakilnya di Pacitan. 09/12/2020

Seperti yang disampaikan oleh salah satu PKD Desa Worawari, Handik mengatakan bahwa Panwaslu Kelurahan/Desa memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan pemilihan di wilayahnya berjalan sesuai tahapan yang ada secara berintegritas, bermartabat dan profesional. “Kita dibekali dengan cara menjunjung tinggi kode etik pengawas pemilihan yaitu SIMP ( Solidity, Integrity, Mentality dan Profesionality )dan juga prinsip – prinsip berpedoman pada penyelenggara pemilihan yaitu Mandiri, Jujur, Adil, Berkepastian Hukum, Tertib, Terbuka, Proporsional, Profesional, Akuntabel, Efektif dan Efesien, jiwa kepengawasan yang ada di lapangan terus dijadikan dasar –dasar dalam menjalankan tugas –tugas tersebut sehingga apapun yang terjadi dilapangan terhadap kami tidak kami rasakan demi suksesnya penyelenggaraan tersebut“, Ujarnya. 

Lebih lanjut Handik mengatakan bahwa aplikasi “Siwaslu” dari Bawaslu RI dan “jatimmengawasi” dari Bawaslu Propinsi merupakan program aplikasi pengawasan yang harus dipenuhi dan diselesaikan oleh kami yang sangat berat pelaksanaannya. “Sehingga menguras pikiran dan tenaga kami. Namun karena sudah menjadi tanggung jawab kami, kedua aplikasi tersebut bisa kami kerjakan dengan sepenuh hati”,  Lanjutnya. 

Agung Prasedyanto selaku Kordiv HPPS Panwaslu Kebonagung mengatakan bahwa, Para sahabat – sahabat kami dari tingkat Desa ( PKD ) sampai dengan tingkat TPS ( PTPS ) adalah ujung tombal demokrasi pengawasan yang nyata di lapangan. “Mereka memiliki jiwa intergitas, loyalitas dan komitmen yang sangat tinggi dalam menjalankan semua tugasnya dilapangan, tidak jarang selama bertugas menyisihkan waktu untuk dirinya dan keluarganya demi tugas negara yang diembannya, meninggalkan segala kepentingan pribadi yang dimiliki demi menjawab segala instruksi perintah yang diberikan baik dari bawaslu kabupaten dan panwas kecamatan untuk segera ditindak lanjuti dan dilaksanakan”, Ungkapnya.

Para pejuang dan pahlawan demokrasi diwilayah yang tidak meminta imbalan dan apresiasi yang berlebih untuk diberikan kepadanya. “Pengabdiannya dalam mengawal transisi kepemimpinan di Kabupaten Pacitan menjadi suatu keteladan dan patut ditiru, sehingga upaya –upaya selama ini yang dilakukan dari tahapan awal Daftar pemilih sampai dengan hasil akhir masa pemungutan dan penghitungan suara menjadikan pemimpin yang menjalankan nahkoda kebijakan di Kabupaten Pacitan menjadi lebih Amanah dan Bertanggung jawab,“ Kata Agung Prasedyanto dalam closing statementnya.