Lompat ke isi utama

Berita

Kisah Rosidin, Dari Menjahit Sampai Mengawasi TPS.

Kisah Rosidin, Dari Menjahit Sampai Mengawasi TPS.

Pagi itu balai Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan nampak tidak seperti biasa. Terlihat puluhan orang berseragam hitam putih mengantri untuk masuk kedalam ruang pertemuan. Mereka berjajar rapi memasuki ruangan dengan mengisi daftar hadir dan terlihat adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mereka melakukan cuci tangan dengan sabun ditempat yang sudah disediakan, bermasker dan dilakukan tes suhu badan dengan thermo-gun. 

Sekilas dari sekian banyak peserta yang datang, terlihat salah satu orang yang berbeda dengan peserta yang lain. Tidak seperti yang lain, ada satu peserta yang masuk dengan bantuan alat bantu berjalan. Terlihat seseorang berjalan dengan salah satu kaki yang disalah satu sisinya ditopang gagang kayu sebagai penyangga untuk membantu berjalan. Siapa dia? Namanya Rosyidin, seorang pemuda asal Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan. Dia tak lain adalah salah satu Pengawas Pemilihan Tempat Pemungutan Suara (PTPS).

Hari itu Senin, 16 November 2020 bertempat di Balai Desa Jatigunung, sebanyak 184 orang dilantik sebagai PTPS setelah mengikuti proses seleksi yang cukup panjang. Ketua Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) secara langsung melantik dan mengambil sumpah PTPS. Dengan suara lantang dan khidmat semua peserta menirukan apa yang diucapkan sebagai sumpah untuk mengawal proses demokrasi dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan tahun 2020.

Rosidin adalah seorang penyandang disabilitas yang berprofesi sebagai penjahit pakaian di Desa Jatigunung. Keterbatasan fisik yang dimiliki pemuda yang beralamat lengkap di Rt 02 Rw 14 dusun Pinggir ini tidak kemudian menjadikannya berpangku tangan dan meratapi yang dialaminya. Berbekal pelatihan yang diselenggarakan Dinsos setempat, Rosyidin berlatih menjahit. Berkat semangat dan kesabaran Rosyidin berhasil menjadi seorang penjahit yang terampil.

Beda Itu Adalah Biasa, dan Bisa Itu Adalah Luar Biasa.

Berbekal semangat untuk berjuang dengan keterbatasannya, Rosidin saat ini ingin tampil menjadi PTPS pada pemilihan Bupati Pacitan Tahun 2020 ini. Rosidin menjadi pengawas bukan tanpa pengetahuan dan pengalaman dalam mengawal proses demokrasi. Rosyidin sebelumnya adalah relawan demokrasi di KPU Kabupaten Pacitan pada pemilu tahun 2019. Selain itu Rosidin juga belajar kepemiluan dengan mengikuti shotcourse Sekolah Kader Pengawasan (SKPP) yang diselenggarakan Bawaslu Republik Indonesia.

Rosidin memang terlahir sempurna seperti bayi - bayi kecil lainnya. Karena kejadian medis yang dialaminya, Rosyidin sejak kecil harus berjuang untuk berjalan dengan alat bantu. Saat ini, dengan jabatannya sebagai PTPS, Rosyidin ingin berjuang mengawal demokrasi. Rosyidin besar ingin mengawal pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan yang jujur dan adil. “Saya mewakili kawan - kawan disabilitas akan mengawasi pemungutan suara di TPS dengan menegakkan keadilan pemilihan sesuai aturan - aturan perundang undangan” ucapnya dengan tegas kepada pewarta.

“Saya orangnya pantang menyerah, apapun bisa aku lakukan dan aku mampu, apapun akan kukerjakan karena itu adalah semboyan kami para disabilitas”, begitulah semangat Rosyidin yang dibagikan kepada kita. Mengakhiri pertemuan dengan pewarta Rosidin menegaskan “Beda Itu Adalah Biasa, dan Bisa Itu Adalah Luar Biasa”.