Lompat ke isi utama

Berita

Pentingnya Peran Perempuan dalam Perhelatan Demokrasi di Indonesia

Pentingnya Peran Perempuan dalam Perhelatan Demokrasi di Indonesia

Mengingat pentingnya keterlibatan perempuan dalam perhelatan demokrasi di Indonesia serta amanah undang-undang yang mengharuskan 30 persen keterwakilan perempuan dalam pelaksanaan demokrasi, Bawaslu Kabupaten Pacitan hadiri Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Kelompok Perempuan dan Penandatanganan Kerja sama antara Bawaslu Jatim dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Rabu, 11/03/2020.

Dalam kesempatan yang dihadiri langsung oleh Srikandi Bawaslu RI tersebut disampaikan bahwa, perempuan adalah madrasah pertama bagi generasi sebuah peradaban. “Tidak ada jalan lain dalam proses memilih pemimpin di Indonesia selain Pemilu dan Pemilihan, dan demokrasi ini adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak tak terkecuali perempuan, sehingga tidak akan ada demokrasi tanpa perempuan, karena jumlah pemilih perempuan itu lebih banyak”, Tegas Ratna Dewi Pettalolo

Dewi juga menunjukkan bahwa angka pemilih perempuan secara nasional berada di atas angka 50 persen. Sehingga perlu peran dan keterlibatan perempuan dalam mengawasi jalannya demokrasi.

Tak lupa Dewi juga menyampaikan bahwa,  kalau pemilih perempuan Indonesia baik, maka kualitas demokrasipun juga baik. Akan tetapi sampai saat ini perempuan tetap menjadi sasaran pelaku pelanggaran Pemilu. Sehingga Dewi ingin melibatkan partisipasi masyarakat terutama kelompok perempuan untuk mengawasi Pemilu. "Keterlibatan para perempuan dalam perhelatan demokrasi cukup penting. Bentuk keterlibatannya bisa sebagai penyelenggara Pemilu, pemantau maupun pelapor" Ujar Dewi

Harapannya perempuan bisa aktif sebagai penyelenggara, pemantau dan pelapor dalam setiap pesta demokrasi di Indonesia. Sehingga Apapun profesi dan latarbelakang pekerjaan kaum perempuan tak boleh menjadi alasan untuk abai dalam proses pengawasan pemilu dan pemilukada di Indonesia.